Advertisement
Alasan Polisi Undurkan Pemeriksaan Konfrontir Dody dan Teddy Minahasa

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya mengundurkan agenda pemeriksaan konfrontasi antara tersangka penyalahgunaan narkoba AKBP Dody Prawiranegara dengan Irjen Pol. Teddy Minahasa terkait menyisihkan sabu seberat lima kilogram menjadi Rabu lusa.
BACA JUGA : Teddy Minahasa Ditahan
Advertisement
Hal itu diungkapkan tim penasihat hukum dari AKBP Dody Prawiranegara yang memohon penundaan agenda pemeriksaan konfrontasi dengan Irjen Pol. Teddy Minahasa.
"Sedianya digelar pada Senin ini dalam perkara narkoba lima kilogram sabu diundur pada Rabu lusa, pengunduran jadwal ini karena kondisi Dody saat ini kurang sehat," kata Koordinator Tim Penasihat Dody dkk, Adriel Viari Purba dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/11/2022).
Adriel mengatakan agenda konfrontasi merupakan salah satu metode pemeriksaan yang dilakukan penyidik sehingga Dody sebagai pihak yang berniat membuka kasus ini secara terang benderang siap mengikuti hal-hal yang menjadi kewenangan penyidik.
“Kami memperoleh informasi jadwal ulang setelah surat elektronik kami dibalas penyidik, dan, klien saya siap memberikan keterangan sebenar-benarnya atas perkara ini,” ujar Adriel.
Adriel mendapatkan informasi mengenai kondisi kesehatan Dody yang kurang baik pada Sabtu (19/11) dan masih terus berlanjut hingga Ahad (20/11).
Untuk itu, kata Adriel, tim penasihat hukum segera mengirimkan surat secara elektronik kepada penyidik Ditresnarkoba Polda Metro Jaya untuk memohonkan penundaan pemeriksaan konfrontasi.
Di samping penjadwalan ulang pemeriksaan konfrontasi, Adriel sebagai penasihat hukum tersangka narkoba AKBP Dody, Anita alias Linda dan Samsul Maarif juga menilai keterangan tersangka narkoba Irjen Teddy Minahasa melalui pengacaranya soal lima kilogram sabu sebagai barang bukti merupakan hal keliru dan tidak konsisten.
Apalagi menurut Adriel, keterangan Teddy lewat pengacaranya dan mantan pengacaranya berubah-ubah dan saling bertentangan satu dengan lainnya.
Sementara pengacara Teddy saat ini, yakni Hotman Paris, kata Adriel, menyebutkan bahwa sabu 5 kg yang dianggap diedarkan itu, masih ada dan utuh disimpan kejaksaan sebagai bukti dalam persidangan terdakwa yang ada di Bukittinggi.
“Keterangan Teddy lewat kedua pengacara ini berbeda-beda sehingga sulit untuk dipercayai kebenarannya,” ungkap Adriel.
Berbeda dengan Teddy, menurut Adriel, keterangan Dody, Linda dan Arif yang merupakan kliennya justru saling berkesesuaian antara satu dengan yang lainnya. Dan, semua proses yang melibatkan kliennya dalam perkara ini atas perintah Teddy Minahasa yang ketika itu menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.
Sesuai dengan keterangan kliennya yang tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP), kata Adriel, baik Dody maupun Linda serta Arif bergerak untuk menyisihkan dan menjual sabu 5 kg karena sama-sama mendapat perintah dari Teddy.
Bahkan komunikasi antara Teddy kepada Dody soal perintah penyisihan sabu lima kg itu berlangsung hingga sekitar sebulan sejak kasus pengungkapan kasus narkoba yang dibongkar Polres Bukit Tinggi pada 14-15 Mei 2022.
Sementara itu tawas yang ditukar berdasarkan perintah Teddy itu terdapat dalam barang bukti yang dimusnahkan itu. Dengan kata lain, Teddy memerintahkan Dody mengambil sabu untuk dijual kembali bagian dari 35 kg sabu yang dimusnahkan.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BNN Ungkap Wilayah Pesisir dan Perbatasan Rawan Peredaran Narkoba, Begini Polanya
- Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
- Mensos Usahakan Siswa Lulusan Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa
- Dukung Pengamanan Kejaksaan oleh TNI, Wakil Ketua Komisi 1 DPR: Untuk Efektifkan Penegakan Hukum
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
Advertisement

Jenazah Kolonel Antonius Hermawan Korban Ledakan Amunisi Dibawa ke Pakem Sleman Siang Ini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Afghanistan Haramkan Permainan Catur
- Respons ITB Terkait Mahasiswanya Jadi Tersangka Seusai Unggah Meme Prabowo dan Jokowi
- BMKG Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Maldina Sumut
- Pesan Presiden Prabowo di Hari Raya Waisak: Welas Asih Bagi Kita Semua
- Paus Leo XIV Minta Gereja Merespons Perkembangan Kecerdasan Buatan
- Pemprov Bali Akan Menolak Pengajuan SKT Ormas Preman
- PLN Ungkap Penyebab Pemadaman Meluas di Kota Palu
Advertisement